Total Pageviews

Friday, October 3, 2014

Bagaimana Caramu Mengisi Waktu Luang...???

Bagi seorang full day mom seperti aku, antara jam 8 - 12 siang adalah waktu yang sangat menjemukan. Aku termasuk orang rumahan, tapi gampang stress kalau nggak ada kerjaan. Diantara jam-jam tersebut ada beberapa kegiatan yang biasa aku lakukan.

Membuat Pernak-pernik.
Pada awalnya, di sekolah Ranka, ada beberapa temannya yang berjualan di kelas. Ada yang menjual coklat, kertas isi binder, pita rambut dan barang-barang kecil lainnya. Ada yang barang baru, ada juga yang barang second. Ranka pengen ikut jualan di sekolah. Wah... mulai putar otak nih, apa yang mau dijual. Akhirnya setelah sibuk menggunting, menempel, menjahit beberapa hari, jadilah pernak-pernik anak cewek untuk dia jual. Mulai dari gantungan kunci, jepit rambut dan bros. Lumayan. Simboknya yang bikin, anaknya yang jualan.

Jepit Rambut

Ini dia dagangan Ranka, jepit rambut, bros, gantungan kunci


Daur Ulang Barang Bekas
Setelah Ranka bosan jualan (karena kadang yang laku tujuh yang bayar lima he..he..), simboknya mulai bingung lagi. Bikin apa ya biar nggak stress nunggu anak pulang sekolah. Akhirnya pilihan jatuh ke bikin prakarya yang lain. Awalnya karena merasa sayang melihat barang-barang bekas terbuang percuma. Gatel rasanya lihat barang-barang yang sebenarnya dengan sedikit polesan akan menjadi barang cantik. Cuci, bersihkan, potong-potong, tempel. Jadilah barang-barang cantik ini...

Celengan cantik dari toples bekas dan batik perca. Ada juga vas dan kotak tisu.

Menjahit
Sebelum ada mesin jahit, aku sudah sering menjahit dengan tangan. Aku lebih telaten menjahit dengan tangan daripada dengan mesin. Bahan-bahannya sama. Kain bekas ini-itu yang sayang untuk dibuang, tapi sudah nggak bisa dipake. Saking senangnya mendaur ulang, pernah Yua menyelentuk, "Mah, itu kan bajuku"... padahal sudah jadi sprei kotak-kotak...Dan hasilnya... baju anak, sarung bantal, tas....


Tas untuk Ran TPA, satunya masih utuh di lemari...



Menulis.
Pengen jadi penulis juga. Dari masih SD, aku sudah senang menulis. Mulai dari ikut lomba mengarang waktu SD, menulis diari, mengirim surat pembaca ke tabloid dan punya blog pribadi seperti sekarang. Isinya mulai dari kejadian sehari-hari sampai cerita fiktif. Tapi untuk cerita fiktif sudah tidak aku buat lagi. Dulu di awal berhubungan, suamiku menghapus file-file ceritaku itu. Mungkin dia tidak suka dengan isinya. Padahal isi cerita dan komputer itu aku punya sebelum aku mengenalnya. Cemburu kali ha..ha... Ya sudah sekarang aku nulis yang ringan-ringan saja.

Baca juga : bagaimana-cara-mengubah-hobi-menjadi cuan


Berkebun.
Setiap minggu, kalau biasanya pagi-pagi sudah ribut ngurusin anak, kegiatan aku alihkan untuk ngurusin kebun. Itu adalah termasuk "me time". Kebetulan aku senang berkebun, mulai dari tanaman hias sampai tanaman sayuran. Untuk tanaman kecil biasanya aku tanam di pot, selain menghemat lahan, tanaman dalam pot lebih mudah dipindah-pindahkan jika ingin mengganti suasana. Bisa di taruh di dalam atau di luar ruang.


Tak harus tanaman mahal kan....


Berkebun nggak perlu modal banyak.
Biasanya sisa-sisa potongan sayuran aku masukkan ke kantong plastik (ini akan lebih cepat membusuk daripada di tempat terbuka), setelah beberapa hari bisa dicampur tanah. Jadi deh media tanam.
Bibit tanaman pun nggak perlu beli khusus. Cukup semaikan biji-bijian, misalnya sisa tomat atau lombok yang tidak sempat dimasak, atau kadang kalau beli kangkung atau bayam yang masih ada akarnya, bisa dipotong dan ditanam kembali. Kadang-kadang saya juga menemukan sledri atau loncang yang masih ada akarnya. Jadi deh pelengkap kebun.

Untuk tanaman lain, adenium misalnya, setelah beberapa bulan biasanya aku membongkarnya dari pot, membersihkan akarnya, memotong dahan yang berlebih. Tanam kembali dengan akar yang besar diangkat di atas tanah. Lama-lama akar ini akan menjadi bonggol besar, sedangkan potongan batangnya bisa ditanam kembali untuk menjadi bibit tanaman baru.

Baca juga : Rahasia awet muda


Menata Rumah
Setiap orang yang baru pertama kali datang ke rumah, apakah itu waktu masih di Kasongan, atau sekarang di Imogiri, orang pasti akan berkata, "rumahmu enak ya... rumahmu bagus ya..." Padahal rumah kami baru jadi 50%, dan hampir 70% dari barang-barang di rumah adalah dari pemberian orang, barang second atau buatan sendiri.... Tapi  hasilnya.... hwalla... Rumah yang indah bukan karena kemewahannya, atau barang-barang mahal yang ada di dalamnya. Tapi tergantung bagaimana kita menatanya. Kebetulan aku suka rumah tropis tradisional, batu, kayu.


Lukisan tangan di kamar Ran
Lukisan tangan di kamar Ran 2

Belakang rumah

Rak hand made dengan vas kulit telur di sudut ruang

    
Rak buku dan meja komputer buatan suami, selebihnya hibah


    
Daput imut 2x2

Dari semua hal di atas, aku sebenarnya ingin mengembangkannya pernak-pernik menjadi industri rumahan yang bisa dijual. Sekarang ini mungkin baru skala kecil. Lumayanlah bisa mengisi waktu luang dengan hobi yang mendatangkan uang. Siapa tahu akan jadi lebih besar sehingga bisa memberdayakan ibu-ibu rumahan yang lain seperti aku... pengennya sih...


==============================================

Cek juga tutorial menghias tumpeng : https://youtu.be/8YAUsn770A8

Baca juga : Buket Wisuda

Baca juga : Buket Uang  

Baca juga : contoh-berbagai-macam-mahar-pernikahan

Baca juga : Contoh seserahan/mahar part 1

 

===========================================

Cek ig saya yang berisi tentang buket dan craft yang lainnya : Gabah Craft & Creative

Youtube Tutorial Craft Syua Mada Craft & Creative

Youtube tentang perjalanan, budaya dan wisata : Syua Mada

Youtube tentang lirik lagu barat : Syua Mada Lirik