Sebelum memutuskan untuk membeli properti, baik itu yang masih berupa lahan atau pun rumah jadi, ada beberapa hal yang sebaiknya kita pertimbangkan dulu. Hal tersebut untuk menghindari kekecewaan, setelah kita mengeluarkan banyak uang, ternyata tidak sesuai dengan harapan.
Tulisan ini berdasarkan pengalaman saya selama bekerja di agen properti resmi.
Apa saja hal-hal yang perlu kita pertimbangkan sebelum membeli properti, berikut rinciannya.
1. Lokasi
Hal yang paling penting pertama kali untuk dipertimbangkan adalah lokasi…lokasi…lokasi.
Lokasi di sini bukan hanya tempat/alamatnya, tapi juga beberapa aspek yang melingkupi yang ada di lokasi tersebut. Dari lokasi saja, kita bisa mempertimbangkan beberapa hal berikut :
A. Lokasi,
Lokasi di mana letak rumah/tanah itu berada, apakah di kota/di desa. Di tengah padat penduduk atau di pinggir sawah. Mencari lokasi sedikit ke luar kota mungkin lebih dipilih jika untuk tempat tinggal, biasanya udaranya lebih bersih dan tempat yang lebih baik untuk keluarga yang punya anak kecil. Jika di desa anda bisa memakainya sebagai rumah pribadi, jika di kota anda mungkin bisa sambil menyewakan kamar jika memang memungkinkan.
B. Jalan/askes
Apakah jalan untuk menuju lokasi rumah kita mudah diakses. Apakah di pinggir jalan, atau harus masuk gang, jika di tengah pemukiman, apakah bisa dilalui dengan mobil papasan, dengan satu mobil, atau hanya bisa dilalui sepeda motor. Berada di dekat jalan utama ataukan harus melewati gang yang berliku-liku.
Bukan masalah kita punya mobil atau tidak. Jikalaupun kita tidak punya mobil, akses untuk mobil bisa diperlukan jika: ada mobil angkutan dari barang-barang yang akan dikirim ke rumah kita, misalnya material bahan bangunan, furnitur dll, mobil yang datang untuk kondisi darurat, misalnya ada anggota keluarga yang sakit dan memerlukan transportasi mobil, atau untuk memudahkan tamu yang akan berkunjung ke tempat kita.
C. Sumber Air
Apakah air sumur atau harus memakai PAM. Jika air sumur, apakah layak dikonsumsi, apakah air musiman, yaitu ada jika musim hujan dan harus beli jika musim kering, ini biasa terjadi di daerah pegunungan kering.
D. Apakah dekat dengan makam, bukan masalah mistis, tapi jika memakai air sumur, maka kualitas air tentu saja kurang baik.
E. Apakah dekat dengan sungai, hal ini untuk menghindari adanya dampak banjir. Posisi yang terlalu dekat sungai juga akan berpotensi tergerusnya tanah dan bergesernya garis batas tanah
F. Apakah dekat dengan SUTET, hal ini berkaitan dengan resiko rubuhnya tiang SUTET.
G. Fasilitas Umum, apakah dekat dengan fasilitas umum, misalnya tempat ibadah, sekolah, klinik/puskesmas/rumah sakit, tempat belanja/pasar/minimarket.
H. Apakah dekat dengan jalan raya, dekat perlintasan kereta api atau bandara. Hal itu berkaitan dengan kebisingan yang akan terjadi sepanjang waktu.
I. Sejarah Rumah/Lokasi. Mungkin hal ini memang sedikit bersinggungan dengan hal mistis. Tapi kita tentunya tidak mau membuat rumah di lahan bekas kuburan pada masa lampau, atau membeli rumah di mana di tempat itu dulu pernah terjadi kejadian yang mengerikan/kejadian kriminal. Tanyakan hal itu ke tetangga kiri kanan atau ketua RT setempat. Tidak perlu sungkan, daripada kita sudah keluar uang banyak, tapi ternyata rumah tersebut angker misalnya….
Properti dengan view seperti ini setiap hari...? |
2. Pilih sesuai kebutuhan
A. Jika anda pensiunan dan ingin lokasi yang lebih tenang, mungkin bisa mencari lokasi di pinggiran kota atau di desa. Pilih lokasi yang tidak terlalu sibuk tapi tetap dekat dengan fasilitas umum yang diperlukan.
B. Jika anda pasangan sibuk, cari lokasi yang paling mendekati lokasi tempat anda bekerja.
C. Jika anda keluarga kecil yang suka kepraktisan, mungkin bisa mempertimbangkan untuk tinggal di perumahan, jika anda suka berkebun, suka berkarya dan berimprovisasi, carilah lahan yang lebih luas.
D. Jika anda sering menerima tamu, pilihan rumah konvensional dengan lahan parkir yang luas mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.
Baca juga : Rahasia awet muda
3. Perumahan atau pemukiman konvensional
Kita bisa mempertimbangkan apakah akan memilih membeli rumah di perumahan atau kah rumah konvensional.
Berikut plus minus yang bisa dipakai untuk bahan pertimbangan.
A. Perumahan
Plus
- Tinggal pakai, anda tidak perlu mencicil membuat bangunan tambahan ini itu, kecuali jika memang sudah benar-benar diperlukan, misalnya penambahan kamar karena anak-anak sudah beranjak dewasa.
Karena tinggal pakai, anda tidak perlu repot-repot meluangkan waktu untuk mengawasi proses pembuatannya.
Di beberapa perumahan elit, bahkan sudah lengkap dengan perabotan sehingga pemilik baru tinggal bawa koper.
- Sudah pasti bisa diakses dengan mobil.
- Tata letak sudah diatur sehingga mudah dicari berdasarkan nomor.
- Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas air pam/air sumur, listrik, sambungan telpon/internet, layanan sampah kolektif juga fasilitas umum seperti masjid/mushola, tempat pertemuan dan taman bermain.
Minus
- Luas tanah terbatas. Saat ini luas tanah rata-rata untuk perumahan menengah hanya 100-120m2, bahkan banyak di antaranya kurang dari 100m. Jika anda hobi berkebun, tentu akan sangat terbatas.
- Desain sudah ditentukan, bahkan di beberapa perumahan elit, fasad bangunan tidak boleh dirubah untuk menjaga keseragaman bentuk bangunan.
- Harus dicermati struktur bangunan dan kualitas bahannya. Proses pembuatan masal tentu berbeda dengan rumah satuan.
B. Rumah/Lahan Konvensional
Plus
- Kita bisa membuat desain rumah sesuai dengan yang kita inginkan.
- Jika kita membeli rumah sudah jadi, kita bisa dengan bebas merombaknya.
- Bisa mengawasi proses pembuatannya sehingga bisa sesuai spek yang diinginkan.
- Bisa mencari lokasi mau di desa yang sudah padat penduduk, atau di lokasi yang lebih privat, misalnya di pegunungan yang relatif lebih sepi.
- Bisa mencari tanah yang lebih luas.
- Bisa dibuat bertahap sesuai bugjet.
Minus
- Harus meluangkan waktu untuk mengawasi selama proses pembuatan.
- Proses pembuatan lama atau cepat sesuai bugjet.
4. Mencari sendiri atau lewat agen.
Kita bisa mencari sendiri rumah/properti yang kita idamkan. Tapi jika kita tidak punya banyak waktu, kita bisa memakai jasa agen. Keuntungan jika kita mencari lewat agen adalah, kita biasanya akan di beri pilihan yang banyak yang sesuai dengan kriteria yang kita ajukan. Selama proses jual beli ataupun KPR sampai notaris akan dibantu pihak agen. Biasanya kita tidak akan dipungut biaya karena agen akan meminta fee dari penjual, biasanya 2,5%-3% dari harga properti. Harga dari agen adalah harga dari penjual/pemilik rumah.
Berbeda dengan membeli langsung ke penjual, biasanya kita harus mengurus sendiri semua prosesnya, kecuali kita memakai jasa pengacara untuk membantu kita mengurus surat-suratnya. Hati-hati dengan calo konvensional, karena mungkin dia akan meminta fee yang lebih besar dari agen. Calo konvensional kadang-kadang juga menaikkan harga lebih tinggi dari pada harga asli dari penjual.
5. Dana
Tentu saja dana. Jika kita akan membeli properti, yang pasti kita harus mempertimbangkan dana yang kita punya. Kita bisa membeli properti dengan cara cash, atau KPR.
Tentu akan lebih mudah prosesnya jika kita sudah mempunyai dana yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Tapi jika dana terbatas, kita bisa mengajukan KPR.
Jika akan mengajukan KPR, ada baiknya anda mempertimbangkan hal-hal berikut untuk memudahkan proses KPR, yaitu :
- Persiapkan uang cash untuk DP.
- Pastikan anda mempunyai penghasilan tetap yang sanggup untuk mengcover cicilan bulanan. Paling tidak cicilan bulanan ini 30% dari penghasilan bulanan anda.
- Apakah punya cicilan lain selain KPR nantinya.
- Pihak Bank akan mengecek rekening tabungan anda. Paling tidak 3 bulan terakhir riwayat Bank anda harus bagus. Anda punya uang cash banyak, tapi tidak punya riwayat rekening Bank yang baik, tentu akan mempersulit proses.
- Posisi lokasi rumah seperti pada bagian D, E, F di atas, akan menjadi pertimbangan yang memberatkan pihak Bank sebagai barang jaminan.
- KPR tidak seperti anda mengkredit motor atau mobil yang tiga-empat tahun lunas. KPR bisa sampai 10-15 tahun. Anda tentu harus mempertimbangkan selama jangka waktu tersebut anda akan mampu membayarnya.
Hal ini tentu berbeda jika kita membangun sendiri rumah kita, maka kita bisa membangun secara bertahap saat ada biaya dan berhenti sejenak saat dana sudah habis.
Demikian beberapa hal yang bisa dijadikan bahan pertimbangan jika kita akan membeli properti. Ada baiknya membeli properti sesuai dengan kemampuan. Kecenderungan orang untuk memiliki properti di atas kemampuan tentu saja akan memberatkan diri sendiri.
Selamat hunting properti….!!!
Cek juga tutorial menghias tumpeng : https://youtu.be/8YAUsn770A8
Baca juga : Buket Wisuda
Baca juga : Buket Uang
Baca juga : contoh-berbagai-macam-mahar-pernikahan
Baca juga : Contoh seserahan/mahar part 1
===========================================
Cek ig saya yang berisi tentang buket dan craft yang lainnya : Gabah Craft & Creative
Youtube Tutorial Craft : Syua Mada Craft & Creative
Youtube tentang perjalanan, budaya dan wisata : Syua Mada
Youtube tentang lirik lagu barat : Syua Mada Lirik
No comments:
Post a Comment