Makam seniman dan Budayawan Giri Sapto atau masyarakat sekitar cukup menyebutnya dengan nama Makam Seniman adalah kompleks pemakaman yang diperuntukkan bagi para seniman dan budayawan Indonesia. Makam seniman ini diprakarsai oleh Dr. (HC) RM. Sapto Hoedoyo FRSA (Felloe Royal School Art), seniman serba bisa yang berasal dari Solo.
Makam ini berada di Bukit Gajah, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Indonesia, berdampingan dengan makam Raja-raja Mataram. Terletak kurang lebih 20 Km ke arah Selatan kota Yogyakarta. Bila ingin ke sana lokasi makam ini sangat mudah dijangkau dan dicari. Jika anda menggunakan kendaraan pribadi, dari terminal Giwangan, Yogyakarta lurus saja ke Selatan tanpa belok-belok sampai mentok kantor kecamatan Imogiri. Dari kantor kecamatan Imogiri inilah anda baru belok ke kiri mengikuti jalan raya ke arah Timur sampai di terminal Imogiri, dari sini anda bisa belok ke kiri (ke Utara) naik ke bukit kurang lebih sejauh 250m. (Jika ke makam raja Mataram, dari terminal Imogiri lurus ke Timur, jaraknya kurang lebih juga 250m dari terminal Imogiri). Jika anda menggunakan kendaraan umum, dari terminal Giwangan anda bisa naik bis “Koperasi Abadi” jalur 5. Bis ini kadang-kadang hanya sampai pasar lama Imogiri jika tidak ada penumpang yang turun ke makam, jadi jangan lupa untuk memberi tahu kondektur atau sopir kalau anda akan ke makam seniman, maka nanti anda akan diturunkan ke terminal Imogiri. Dari sini anda bisa jalan kaki atau naik ojek ke arah makam. Di makam seniman kita bisa masuk ke sana gratis, tanpa harus membeli tiket masuk.
Desain makam ini cukup unik, lebih menyerupai taman daripada makam. Sebelum masuk, di depannya merupakan pelataran, kemudian disusul beberapa anak tangga yang menuju pintu gerbang. Pintu gerbangnya berbentuk setengah lingkaran yang menjulang, kemudian ada beberapa cabang anak tangga yang menuju tempat yang berbeda. Salah satunya menuju pendopo “Bangsal Asih” yang juga dipakai sebagai makam Sapto Hoedojo. Tangga ke atas menuju puncak bukit yang di kiri kanannya adalah makam-makam para seniman. Di ujung tangga merupakan puncak bukit tersebut. Dari sana kita bisa melihat wilayah Imogiri dari Barat ke Selatan.
Baca juga : Kopi Panggang
Video Kopi Panggang https://youtu.be/zXRHUOPdWgE
Selain sebagai tempat ziarah, makam ini juga banyak dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati keindahan pemandangannya. Pada hari-hari libur, terutama hari Minggu pagi, banyak penduduk sekitar, terutama para remaja yang memanfaatkan tempat ini untuk jogging atau lari pagi. Di makam ini juga terdapat banyak tanaman jambu monyet yang ditanam penduduk yang menjadi daya tarik tambahan tempat ini.
Areal pemakaman ini dilengkapi dengan fasilitas mushola, toilet, dan tempat parkir. Kalau ingin merasa lebih aman, ada juga tempat parkir di rumah penduduk jika kita ingin meninggalkan kendaraan kita untuk menuju ke areal atas. Di bawah (di sekitar terminal) kita bisa menikmati sajian khas Imogiri, misalnya wedang uwuh. Minuman ini terbuat dari campuran berbagai macam rempah yang bisa membuat badan kita hangat dan segar.
Seniman-seniman yang dimakamkan di tempat ini antara lain : Sapto Hoedojo, pendiri dan pemrakarsa tempat ini, H. Widayat (seniman seni lukis), KRT Sasmintadipura/Romo Sas (seniman tari), Kusbini (Komposer), L. Manik (komposer). Kirjomoeljo (sastrawan), KRT. Sasmitadipura dll.