Total Pageviews

Monday, September 16, 2013

I Know You… No You Not


Suatu hari suamiku pulang dengan muka agak masam. Dia bilang dia baru saja bertemu dengan seseorang, teman dari seorang teman. Orang itu bilang “aku tuh tahu kamu… dan bla… bla… bla…  orang yang sok tahu tentang “something bad of him”. Mungkin yang dia katakan itu ada benarnya. Tapi hanya dari satu sisi, satu sumber.  Dan sumber itu juga belum tentu lebih baik dari dia.

Banyak dari kita yang merasa tahu banyak tentang sesuatu. Tahu tentang seseorang “for our whole life”. Orang tua yang merasa tahu semua tentang anaknya, dari a sampai z, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Seorang suami yang mengenal istrinya, seorang istri yang tahu suaminya, seseorang yang tahu tentang orang lain. Semua merasa tahu, merasa mengenal.

Sejak kecil Ran, anakku, kami biasakan berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia, itu kami lakukan karena kami tinggal di perumahan, dimana banyak pendatang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari. Saat dia mulai sekolah, kami pindah ke rumah orang tuaku karena sekolahnya dekat rumah, sehingga dia bisa aku titipkan neneknya sepulang sekolah saat aku bekerja. Di rumah, neneknya tetap menggunakan bahasa Indonesia jika berbicara dengan Ran, walaupun sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Di lingkungan luar rumah, dengan tetangga dan saudara-saudaranya, dia juga menggunakan bahasa Indonesia, walaupun jika sedang bersamaku, dia diajak ngobrol dengan orang lain, aku selalu mengajarinya menjawab dengan bahasa Jawa halus. Suatu hari, saat masih di Taman Kanak-kanak, teman-temannya datang ke rumah, mereka bermain di ruang depan, sementara aku duduk di ruang sebelah. Tiba-tiba aku mendengar Ran ngobrol dengan teman-temannya dengan menggunakan bahasa Jawa “medhok”. Bahasa yang dia pakai fasih dengan logat yang sangat “ndeso” khas anak-anak kampung yang (maaf) agak kurang mendapat pendidikan sopan santun dari orangtuanya. Walaupun neneknya di rumah juga menggunakan bahasa Jawa, tapi bahasa yang Ran pakai terdengar sangat berbeda. Aku kaget mendengarnya…. Kapan dia belajar bahasa Jawa itu, padahal di rumah dia selalu menggunakan bahasa Indonesia… Yah… mungkin saja di sekolah. Walaupun di sekolah TK, bahasa pengantarnya diselingi Bahasa Jawa, tapi tentu saja bahasa Jawa halus, tapi mungkin tidak demikian dengan teman-temannya yang lain. Aku merasa “tahu” Ran, karena setiap hari aku bersamanya, tapi ternyata tidak. Aku dibuatnya terkejut karena ketidaktahuanku.

Suatu saat suamiku mendapat telepon dari seseorang, sesudah selesai dia tampak marah-marah, aku tanya kenapa? Dia bilang habis ditelepon A, disuruh jangan mengotak-atik barang miliknya, nanti takutnya malah rusak. Aku tanya lagi, memangnya barangnya rusak sehingga harus kamu perbaiki / tidak, tidak rusak, dan aku juga nggak ngapa-ngapain / terus kenapa dia harus berfikir kalau kamu akan mengotak-atiknya / tidak tahu, dia mungkin memang sudah mencap aku sebagai seorang yang suka merusak, padahal kamu tahu sendiri, barangnya masih utuh kan…  

Baca juga : Rahasia awet muda

Seorang istri yang merasa dia mempunyai seorang suami yang sempurna, yang ternyata ada kenyataan lain yang disembunyikan suaminya. Orang tua yang selalu membangga-banggakan anaknya sebagai seorang anak yang “baik”, tapi dia tidak tahu bahwa ternyata di luar sang anak jauh bertolak belakang. Seseorang yang dipandang sebelah mata di kampung, tapi tenyata punya nama besar di luar. Seorang yang kita kenal dahulu buruk, ternyata sekarang menjadi baik, atau yang kita kenal baik, ternyata tidak.


Seseorang yang mungkin kita kenal, mungkin saja tidak seperti yang kita lihat. Orang yang mungkin dulu kita kenal, mungkin sekarang sudah tidak sama lagi. Orang-orang yang ada di sekitar kita, termasuk diri kita sendiri, selalu sedang menjalani sebuah proses. Dari bayi, anak, remaja, dewasa dan tua. Bersekolah, bersosialisasi, bekerja, merantau, menikah, punya anak, punya menantu, punya cucu. Saat sakit, saat sehat, saat kaya, saat miskin, itu semua sebuah proses.

Seperti sekelompok orang buta yang menggambarkan seekor gajah. Ada yang mengatakan bahwa gajah itu kecil dan panjang, karena yang dia raba adalah ekornya. Ada yang bilang bahwa gajah itu tipis dan lebar seperti kipas, karena yang dia pegang adalah telinganya, ada yang bilang gajah itu seperti batang pohon, karena yang dia pegang adalah kakinya. Dia akan tahu gajah itu seperti apa setelah dia mempelajari seluruh bagian dari gajah, dan juga mendengarkan dari banyak orang yang tahu tentang gajah, bukan cuma dari satu sumber, dan bukan cuma dari satu sisi.

So… jangan hanya melihat sebuah buku dari sampulnya, bacalah isi di dalamnya. Jangan hanya melihat seseorang karena masa lampaunya, karena mungkin sekarang dia sudah berubah. Jangan hanya melihat seseorang dengan pandangan sinis kita, karena mungkin orang itu jauh lebih baik dari kita, sedangkan kita tidak tahu. Sebaiknyalah kita tahu, bahwa lingkungan dan waktu, sedikit atau banyak akan membawa seseorang melewati proses-proses yang kita tak akan selalu bisa menduganya.  Fisik, mental, spiritual kita akan selalu berubah. 
 
==============================================

Cek juga tutorial menghias tumpeng : https://youtu.be/8YAUsn770A8

Baca juga : Buket Wisuda

Baca juga : Buket Uang  

Baca juga : contoh-berbagai-macam-mahar-pernikahan

Baca juga : Contoh seserahan/mahar part 1

 

===========================================

Cek ig saya yang berisi tentang buket dan craft yang lainnya : Gabah Craft & Creative

Youtube Tutorial Craft Syua Mada Craft & Creative

Youtube tentang perjalanan, budaya dan wisata : Syua Mada

Youtube tentang lirik lagu barat : Syua Mada Lirik

 


Wednesday, July 10, 2013

CARA MURAH MENGHIAS RUMAH SAAT LEBARAN



CARA MURAH MENGHIAS RUMAH SAAT LEBARAN, lebaran, Idul Fitri, kue lebaran, dekor, dekorasi untuk lebaran, lebaran penuh makna, lebaran di kampung, suasana lebaran

 
Bulan Ramadahan sudah di depan mata. Anak-anak, bapak ibu, tua muda muslim, semua bersemangat menyambut puasa. Sebulan puasa kemudian lebaran... “what a perfect time”.  

Dalam rangka menyambut puasa dan lebaran, terutama kaum ibu, biasanya sudah disibukkan dengan sederet jadwal mulai dari menyiapkan menu buka puasa sampai baju lebaran.  Ada beberapa hal yang mungkin bisa saya bagi dalam rangka menyiapkan puasa dan lebaran kita kali ini.

Menu Sahur dan buka puasa
Sudah umum jika saat puasa anggaran makan keluarga membengkak. Ibu-ibu biasanya menyiapkan menu lebih istimewa dibandingkan hari biasa. Biasanya hal itu untuk lebih membuat bersemangat saat sahur, yang notabene males banget waktunya tidur nyenyak kok di suruh makan, jadilah ibu-ibu menyiapkan masakan penggugah selera. Untuk sahur biasanya bahan masakan sudah saya persiapkan siang harinya, jadi menyiapkan bahan untuk buka puasa sekalian untuk sahur, bahan sayuran sudah diracik (sudah dicuci dan dipotong-potong), kemudian disimpan, saat sahur kita tinggal memasaknya. Menu sahur biasanya dibuat masakan yang simple, yang bisa cepat disajikan. 
Pada saat menjelang buka, biasanya banyak penjual jajanan di pinggir jalan yang membuat semua ingin dicicipi. Akan lebih bijak jika kita memilih dua atau tiga item saja, toh pada saat berbuka biasanya perut nggak akan cukup untuk makan semua yang kita inginkan tadi siang.

Baju Lebaran.
Lebaran memang tidak harus mengenakan baju baru. Bagi orang tua, mungkin tidak masalah jika tidak mengenakan baju baru untuk dirinya sendiri, tapi bagi yang sudah mempunyai anak mungkin akan memikirkan untuk anaknya. Ada yang untuk gengsi orang tuanya, ada pula yang karena anaknya yang meminta, atau sekedar mengikuti kebiasaan umum. Sebetulnya anakku tidak meminta dibelikan baju baru untuk lebaran, kebetulan dia juga bukan anak yang suka minta sesuatu karena ikut-ikutan temannya.  Aku membelikan baju baru karena agar pada saat teman-temannya “bercerita” dia juga punya cerita. 
Untuk anak pilih baju yang lebih simple dengan bahan yang nyaman. Kadang demi gengsi orangtua, orangtuanya membelikan baju anak yang “wah” tapi ternyata si anak tidak nyaman karena gerah. Hal ini karena anak biasanya aktif bergerak dan bermain.
Biasanya  aku membeli baju baru jauh sebelum lebaran tiba. Lebih seringnya justru sebelum bulan puasa, atau paling mentok pada awal puasa. Dari sebelum menikah aku selalu begitu. Hal itu aku lakukan karena aku tidak suka terjebak keramaian. Kalau kita beli baju baru pada saat mendekati lebaran, toko-toko biasanya sudah penuh sesak oleh orang-orang yang juga mencari baju baru. Suasana jadi tidak nyaman karena terlalu ramai dan kita sendiri juga serasa diburu waktu. Belum lagi dana yang dipersiapkan bersamaan dengan dana lebaran yang lain. 
Hal lain yang perlu diingat adalah mode dan anggaran, lebih baik memilih baju yang sesuai dan nyaman untuk kita kenakan daripada mengikuti mode yang belum tentu pantas kita pakai. Lebih baik memilih baju dengan harga yang “wajar”, yang bisa kita pakai di berbagai kesempatan. Biasanya baju dengan harga “wah” desainnya juga lebih rumit yang mungkin hanya akan kita pakai tak lebih dari lima kali karena susah dipakai untuk acara lain.   

Ini bagus... tapi tidak cocok untuk ke acara lebaran

Kue Lebaran.
Menjelang puasa dan lebaran, kue kemasan kaleng dan mika memang sangat banyak disediakan di toko-toko dengan desain dan warna yang sangat menarik. Orang banyak membeli kue kaleng juga biasanya karena alasan kepraktisan.
Saat ini ada banyak dijual jenis kue curah yang rasa dan penampilannya tak kalah dengan kue kemasan/toples mika.  Selain mendapat makanan dari THR, aku lebih memilih membeli kue curah/kiloan dari pada kue kemasan kaleng/toples mika. Beli beberapa macam kue curah, simpan dalam toples kaca. Lebih baik membeli toples kaca dari pada toples plastik. Toples kaca akan tahan lebih lama dari pada toples plastik yang mungkin lebih mudah tergores atau warnanya yang memudar. Toples kaca juga membuat penampilan kue lebih menarik dan lebih elegan. Aku pernah meyampaikan kepada suamiku, jika suatu saat kamu punya karyawan, jika akan memberi THR berupa kue, lebih baik membeli kue curah kemudian simpan dalam toples kaca yang cantik. Kue kemasan kaleng atau toples mika, setelah isinya habis, kemasannya biasanya hanya akan dibuang, jika dimasukkan ke toples kaca, setelah isinya habis masih bisa diisi ulang dan masih bisa digunakan untuk lebaran berikutnya. Untuk tampil beda bisa ditambahkan pita cantik yang bisa diganti motif dan warnanya untuk tahun depan. Lagipula dengan menggunakan toples sendiri akan mengurangi sampah dari toples plastik atau kaleng sekali pakai. Mungkin akan sedikit lebih repot, tapi hasilnya akan lebih memuaskan. Lebih mantap lagi jika kita bisa mengisi toples dengan kue buatan sendiri. 

Toples kaca masih bisa digunakan untuk lebaran tahun depan, toples mika hanya sekali pakai saja.


Bersih-bersih rumah.
Setiap hari kita sudah bersih-bersih rumah. Tapi saat lebaran tiba, kita tentunya menginginkan rumah yang lebih bersih dan lebih indah dibandingkan hari-hari biasa. Ada baiknya bersih-bersih rumah jauh-jauh hari  sebelum lebaran.  Sebelum puasa mungkin bisa mencicil membersihkan pagar/tembok rumah dari lumut atau kotoran, kalau ada dana lebih bisa dicat ulang. Awal puasa membersihkan kaca dan mencuci gorden. Hari berikutnya membersihkan rak atau lemari dari debu, berikutnya mengganti sarung batal kursi. Begitu seterusnya. Kita tidak perlu mengerjakan hal itu setiap hari, tapi diselang seling beberapa hari, sehingga kita tidak merasa berat mengerjakannya. Dengan begitu menjelang lebaran kita tinggal mendisplai meja saja. 

Merubah tata letak furniture ruangan
Ada cara yang mudah jika kita ingin membuat perubahan suasana tanpa memerlukan banyak biaya, yaitu dengan merubah tata letak furniture pada ruangan (khususnya ruang tamu saat lebaran). Di rumah, saat ruangan sudah dibersihkan, tapi tetap terlihat berantakan dan membosankan, biasanya aku mengajak suamiku untuk mengatur tata letak ruangan. Tidak perlu barang baru, hanya menggeser letak meja kursi, merubah posisi, mengeluarkan barang-barang yang tidak diperlukan lagi.
Seiring berjalannya waktu, kadang kita tanpa sadar menimbun barang-barang yang mungkin tidak begitu perlu di rumah, tahu-tahu ruangan yang tadinya lega, berubah menjadi penuh sesak. Saat itulah kita perlu menyortir barang, mungkin mainan anak, buang mainan yang sudah rusak (ijin dulu sama anak, beri pengertian bahwa dia tidak memerlukan mainan itu dan masih banyak mainan yang lainnya yang masih layak), perkakas yang dipakai tapi tidak dikembalikan ke tempatnya semula, kipas angin, pajangan, printer, barang yang sebenarnya tidak diperlukan di ruangan itu, bahkan mungkin kertas-kertas promo dari supermarket atau nota yang terselip di sana sini.  
Singkirkan barang-barang yang tidak terpakai, tata ulang furniture. Perhatikan proporsi dan komposisinya, pastikan letak barang tidak mengganggu sirkulasi orang yang mungkin lalu lalang di ruangan itu. Kita akan melihat perubahan yang dramatis tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya. Tidak perlu menunggu lebaran, lakukan jika ruangan sudah terasa penuh dan membosankan.

Baca juga : Rahasia awet muda

Finishing touch
Ada hal lain yang bisa membuat rumah kita terlihat lebih istimewa dibanding hari biasa. Rangkaian bunga atau tanaman. Kita tidak perlu membeli bunga yang harganya mahal. Cukup lihat tanaman yang ada disekitar rumah kita, pilih tanaman yang bagus, potong beberapa batangnya, cuci bersih, susun di dalam vas yang sudah berisi air. Rangkaian sederhana ini bisa mempercantik sudut meja atau sudut ruangan jika berukuran agak besar.  Jika tidak punya vas, kita juga tidak perlu membelinya. Pilih botol bekas atau gelas yang cantik sudah cukup. Mungkin tanaman atau bunga plastik lebih mudah dan lebih awet, tapi tanaman asli akan membuat suasana terlihat lebih natural.  

Toples bekas diisi air, ikan dan tanaman dari halaman sudah cukup untuk mempercantik sudut ruangan.

Semua hal di atas tidak hanya berlaku bagi kaum muslim saja lho... hal ini juga berlaku bagi penganut agama lain yang akan merayakan hari besar agamanya, bisa juga diterapkan saat rumah kita akan dipakai acara tertentu. 

Anyway... tidak ada yang lebih penting dari baju baru dan sajian menawan selain dari bagaimana kita menjalani puasa itu sendiri. 

Selamat menjalankan ibadah puasa dan berlebaran bagi yang menjalaninya....
  
 
 
==============================================

Cek juga tutorial menghias tumpeng : https://youtu.be/8YAUsn770A8

Baca juga : Buket Wisuda

Baca juga : Buket Uang  

Baca juga : contoh-berbagai-macam-mahar-pernikahan

Baca juga : Contoh seserahan/mahar part 1

 

===========================================

Cek ig saya yang berisi tentang buket dan craft yang lainnya : Gabah Craft & Creative

Youtube Tutorial Craft Syua Mada Craft & Creative

Youtube tentang perjalanan, budaya dan wisata : Syua Mada

Youtube tentang lirik lagu barat : Syua Mada Lirik