Setiap daerah tentunya mempunyai adat dan kebiasaan tersendiri dalam melangsungkan upacara pernikahan. Ada yang menggunakan tata cara modern, tradisional atau bahkan menggabungkan antara keduanya. Dalam upacara tradisional pun bila masing-masing calon mempelai berasal dari daerah yang berbeda, kadang-kadang mereka akan menggabungkan kedua budaya daerah mereka menjadi satu, atau bahkan memakai kedua adat secara bergantian.
Menurut tradisi Jawa yang penuh filosofi, ada urutan-urutan yang harus dijalani pasangan calon pengantin dan keluarga dalam pelaksanaan prosesi pernikahan, yaitu : 1. Nontoni (melihat), 2. Petung (perhitungan), 3. Nakokke/nembung/nglamar (lamaran) dilanjutkan paningsetan (ikatan/tunangan), 4. Pasang tarub, 5. Srah-srahan (seserahan), 6. Siraman, 7. Midodareni (malam sebelum akad nikah), 8. Ijab Kabul (akad, prosesi dan resepsi), 9. Tilik Besan (ngunduh mantu), 10. Sepasaran/tilikan (sepasar=lima hari, kedua mempelai berkunjung ke sanak saudara yang lebih tua), 11. Selapanan (selapan=35 hari, mempelai pria memboyong istrinya dari rumah orangtua ke rumah sendiri).
Di sini saya hanya akan membicarakan tentang salah satu bagian dari upacara pernikahan, yaitu seserahan, menurut tradisi Jawa.
Menurut tradisi, calon mempelai pria biasanya membawakan barang-barang untuk mempelai wanita. Barang-barang itu biasa disebut seserahan. Berbeda dengan mahar ya… mahar adalah salah satu syarat untuk menikah, masuk ke dalam syarat sahnya nikah, dicatat di buku nikah ya…. Paningset berupa sepasang cincin sebagai tanda pengikat antara kedua mempelai, bisa diberikan pada saat lamaran. Pasok tukon adalah uang tunai yang diberikan dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan sebagai penunjang biaya pernikahan, sedangkan seserahan adalah pemberian dari pihak laki-laki kepada kepada calon mempelai wanita berupa barang-barang kebutuhan pribadi wanita sebagai hadiah sekaligus simbol bahwa calon mempelai pria sudah mampu memberikan nafkah kepada calon mempelai wanita, juga sebagai ungkapan rasa syukur, doa dan harapan kepada calon mempelai berdua dalam menjalani kehidupan yang baru.
Baca juga : Kirab Siwur 1 Suro, Imogiri
Paningset, pasok tukon dan seserahan bisa diberikan pada saat acara lamaran sekaligus pada malam hari sebelum akad, biasanya juga disertai pengajian. Bisa juga seserahan dan mahar dibawa pada saat ijab kabul atau resepsi.
Mahar |
Seserahan itu sendiri ada beberapa macam barang yang masing-masing barang mempunyai arti.
Adapun macam dan arti dari seserahan dalam tradisi Jawa yaitu:
1. Suruh ayu dan pisang ayu
Suruh ayu terdiri dari buah jambe dan kapur sirih (Buah jambe atau buah pinang yang pohonnya biasa untuk lomba panjat pinang itu lho…). Kapur sirih dan jambe sebagai lambang supaya pernikahan bisa langgeng, bertahan lama. Pisang ayu yaitu pisang raja, menjadi lambang kesuburan, diharapkan kedua mempelai menjadi pasangan yang subur yang bisa mendapatkan banyak keturunan yang baik. Suruh ayu dan pisang ayu juga sebagai simbol setyo rahayu, harapan dan doa atas keselamatan kedua mempelai dalam menempuh hidup baru.
2. Jeruk Gulung (jeruk bali)
Jeruk gulung sebagai simbol dari tekat bulat, tekat bulat dari kedua mempelai bahwa mereka akan mengarungi hidup berumah tangga bersama.
3. Cengkir gading (kelapa muda, kelapa gading)
Cengkir, kencenging pikir. Pikiran yang mantap dari kedua mempelai dalam memulai hidup baru.
4. Tebu wulung (pohon tebu yang berwarna hitam)
Tebu, antebing kalbu, kemantapan hati kedua mempelai untuk bersama-sama berumah tangga.
5. Jarik, kain batik.
Kain batik melambangkan cita-cita luhur. Kain batik sidomukti melambangkan tercapainya hidup senang. Kain batik sidomulyo melambangkan tercapainya hidup dihormati. Kain truntum sebagai lambang sandang.
6. Kain Stagen putih.
Kain stagen adalah kain panjang, lebarnya kira-kira hanya satu jengkal, dengan panjang bisa mulai dari 3 meter atau lebih panjang lagi. Kain stagen dipakai sebagai sabuk (ikat pinggang) yang dipakai di atas kain jarik pada saat memakai pakaian adat jawa. Kain stagen sebagai simbol kekuatan tekat dan niat pasangan suami istri dalam mengarungi kehidupan rumah tangga nantinya, agar tidak mudah goyah dalam menghadapi cobaan dan rintangan dalam rumah tangga.
7. Seikat padi, lambang pangan. Agar kehidupan mempelai nanti tercukupi kebutuhan pangannya.
8. Bunga
Bunga yang dipakai di sini bukan sembarang bunga, bunga yang dipakai adalah bunga kenanga dan melati. Bunga ditempatkan dalam wadah dalam jumlah ganjil. Bunga yang wangi melambangkan bahwa calon mempelai akan menjalani kehidupan pernikahan yang indah dan bahagia.
9. Jajan Pasar.
Jajan pasar adalah jajanan makanan tradisional yang biasanya terbuat dari beras ketan yang sifatnya lengket, misalnya jadah, wajik dan madu mongso. Jadah rasanya gurih dan wajik rasanya manis. Ini sebagai simbol dan harapan agar kehidupan rumah tangga mereka nantinya akan senantiasa lengket, selalu bersama mengarungi rumah tangga dengan rasa yang gurih dan manis.
10. Buah-buahan
Berbagai macam buah-buahan yang menyimbolkan harapan agar kehidupan cinta kasih suami istri yang selalu segar dan manis, dan juga membawa manfaat untuk orang-orang di sekitarnya.
11. Hasil Bumi dan ternak
Hasil bumi biasanya berupa beras, sayur-sayuran, kelapa, umbi-umbian dan ternak (bisa sepasang ayam) sebagai simbol kemakmuran. Diharapkan kehidupan rumah tangga mereka nanti selalu dilimpahi dengan kemakmuran.
Baca juga : contoh-berbagai-macam-seserahanhantaran
12. Perhiasan
Biasanya perhiasan yang diberikan terbuat dari emas atau permata. Emas dan permata adalah material yang berkilau, kuat, tahan lama, tidak mudah pudar dimakan waktu. Dengan adanya perhiasan emas atau permata, diharapkan mempelai wanita bisa bersinar dan berkilau sepanjang hidupnya. Memberi arti bagi kehidupan berumah tangga kelak.
Barang-barang di atas adalah seserahan yang biasa di berikan kepada mempelai wanita sesuai dengan adat Jawa pada jaman dahulu.
Seiring dengan perkembangan jaman, dengan alasan kepraktisan serta manfaat, saat ini ada beberapa macam dari seserahan tersebut (kain stagen, suruh ayu, bunga, jajan pasar, atau hasil bumi dan yang lainnya) yang tidak disertakan dalam prosesi seserahan.
Saat ini barang-barang yang diberikan lebih mengutamakan fungsi, manfaat dan kepraktisan.
Baca juga : Rahasia awet muda
Barang-barang tersebut di antaranya :
1. Seperangkat alat sholat (alat ibadah)
Seperangkat alat sholat biasanya dijadikan sebagai mahar, bisa juga dimasukkan ke dalam bagian seserahan. Seperangkat alat sholat mengandung arti sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Diharapkan mempelai pria kelak akan menjadi imam yang akan memimpin mempelai wanita untuk bisa sama-sama beribadah mendekatkan diri kepada Tuhan, menjadikan agama sebagai tumpuan dalam menjalani bahtera perkawinan.
Seperangkat alat sholat, bisa untuk mahar, bisa juga untuk seserahan |
2. Perhiasan
Makna dari perhiasan sama dengan yang di atas, sebagai lambang harapan bersinarnya mempelai wanita. Perhiasan selain untuk seserahan, sering juga dipakai sebagai mahar.
3. Pakaian
Di masyarakat Jawa pada jaman dahulu pakaian yang diberikan berupa kebaya dan kain jarik. Pada saat ini pakaian bisa menyesuaikan dengan keinginan mempelai. Bisa baju, gamis, atau pakaian dalam. Pakaian memiliki simbol bahwa diharapkan mempelai wanita kelak bisa menutup kekurangan-kekurangan dari diri sendiri dan pasangan, bisa menjaga agar rahasia rumah tangga dapat disimpan dengan baik, agar rumah tangga tetap tenteram dan damai.
4. Peralatan Mandi
Diharapkan setelah menikah nanti mempelai wanita bisa menjaga kebersihan diri dan keluarga agar tercipta keluarga yang sehat sejahtera.
5. Peralatan kosmetik.
Peralatan kosmetik merupakan simbol pria bersedia bertanggung jawab untuk bisa memenuhi kebutuhan berdandan istri. Agar mempelai wanita bisa menjaga penampilan untuk selalu indah dipandang suami.
6. Alas Kaki
Alas kaki biasanya berupa sepatu. Alas kaki merupakan simbol agar pasangan bisa berjalan bersama beriringan, bisa menjalani kehidupan bersama dengan mantap.
7. Tas
Sebagai simbol bahwa suami mampu menafkahi istri, mampu memenuhi kebutuhan istri.
Sepatu dan tas biasanya dijadikan satu wadah |
Selain dari barang-barang tersebut di atas, daftar barang bisa disesuaikan dengan kemampuan pihak mempelai pria. Bisa juga disesuaikan dengan keinginan mempelai wanita agar barang-barang tersebut bisa benar-benar dimanfaatkan dan digunakan. Macam dan jumlahnya bisa sesuai dengan kesepakatan bersama. Biasanya seserahan tersebut berjumlah ganjil.
Sprei dan selimut sebagai pilihan tambahan |
Demikian berbagai macam isi seserahan dengan berbagai macam arti dan maknanya. Semoga bisa menambah wawasan kita ya…
BTW… saya juga menerima jasa pembuatan hantaran pernikahan lho… Suami yang membuat dekorasi pernikahannya. Biasanya kami membuat dekorasi pernikahan bertema natural, etnik, outdoor garden party.
Baca juga Kembar Mayang
Baca juga : Contoh seserahan/hantaran part 1
Cek juga tutorial menghias tumpeng : https://youtu.be/8YAUsn770A8
Baca juga : Buket Wisuda
Baca juga : Buket Uang
Baca juga : contoh-berbagai-macam-mahar-pernikahan
Baca juga : Contoh seserahan/mahar part 1
===========================================
Cek ig saya yang berisi tentang buket dan craft yang lainnya : Gabah Craft & Creative
Youtube Tutorial Craft : Syua Mada Craft & Creative
Youtube tentang perjalanan, budaya dan wisata : Syua Mada
Youtube tentang lirik lagu barat : Syua Mada Lirik
No comments:
Post a Comment