Seorang teman suami bertanya kepada saya, “Istri saya kayaknya hamil mbak…. apa benar kalau lagi hamil, terus ngidam, semua permintaannya harus dipenuhi biar bayinya besok tidak “ngeces” (berliur)?
Ngidam, nyidam… suatu perasaan yang mengidamkan/menginginkan sesuatu (biasanya buah, makanan) dengan teramat sangat pada saat hamil. Kebanyakan orang percaya bahwa pada saat wanita hamil ngidam sesuatu, menginginkan sesuatu maka harus dituruti, tidak peduli bagaimana susahnya mendapat barang tersebut, mungkin karena jauh letak keberadaannya, sedang tidak musim, sehingga jarang di dapat, atau karena harganya yang mahal. Kadang-kadang si bumil menginginkan sesuatu yang aneh-aneh dan tidak bisa dibeli, misalnya ingin buah yang ada di kebun tetangga, dia bisa saja beli, tapi dia pengennya yang ada di kebun tetangga itu. Tengah malem pengen makan jajan pasar, jadilah malem-malem si suami keluar rumah, cari mana yang jual jajan pasar. Pengen mengelus kepala artis…?!! ada??? adalah…. Ada-ada saja pengennya si bumil ini, dan sesusah-susahnya didapat, harus dituruti agar si bayi nantinya tidak ngeces….katanya….
Saya hamil empat kali mas, kayaknya setiap kali hamil ya biasa saja… saya nggak pernah beranggapan kalau saya sedang ngidam sesuatu.
Menurut saya pribadi…sama saja orang yang sedang hamil dan yang sedang tidak hamil dalam menginginkan sesuatu. Suatu saat orang yang tidak hamil pun, laki-laki, perempuan, anak, dewasa, ada kalanya kita tiba-tiba pengen makan sesuatu, misalnya pengen makan gudeg Wijilan. Jika bukan orang hamil, maka kita akan menanggapinya dengan biasa saja. Beli kalau memang bisa beli, kalau tidak bisa ya mungkin lain kali, nggak masalah. Jadi jangankan ibu hamil, kita saja yang tidak hamil, yang tidak pernah hamil, kadang-kadang tiba-tiba menginginkan sesuatu kok…toh tidak bisa mendapatkannya juga nggak papa….
Baca juga : Rahasia awet muda
Lalu apa bedanya dengan ngidamnya ibu hamil. Ibu hamil mengalami ngidam biasanya pada masa awal kehamilan, hamil pada trimester pertama, mungkin trimester ke dua masih terjadi, tapi sudah tidak akan lagi dirasakan pada trimester ke tiga. Pada masa awal hamil ini hormon kehamilan ibu hamil sedang bekerja, hormon kehamilan akan mempersiapkan di dalam tubuh apa saja yang dibutuhkan, fisik ibu hamil biasanya akan merasa tidak nyaman, mual-mual, pegal-pegal, mudah capek, badan lemah dll.
Setiap ibu hamil akan mengalami fase yang kadar “parahnya” berbeda-beda. Ada yang ringan, ada yang berat. Ada ibu hamil yang meskipun badannya merasa tidak nyaman, tapi masih bisa beraktifitas seperti biasa. Ada juga yang mengalami gejala parah, mual muntah tak henti-henti, badan lemas dll sehingga tidak bisa melakukan kegiatan seperti biasanya.
Pada masa-masa seperti inilah si ibu hamil perlu mendapat dukungan dari suami dan keluarga.
JIka si ibu hamil menginginkan sesuatu, maka dia akan merasakannya dengan “lebih ingin” sebagai kompensasi atas ketidaknyamanan fisiknya. Kenapa ibu-ibu hamil ingin makan yang rujak, makan yang seger-seger, karena perutnya mual, eneg sebagai bagian dari proses awal hamil. Tubuh mengirimkan sinyal ingin makanan yang bisa jadi penawar rasa eneg tersebut. Jadilah wanita yang menginginkan rujak sebagai pertanda dia hamil muda…. tidak hanya makanan yang segar-segar saja, terkadang ibu hamil juga menginginkan makanan yang asin, manis atau pun pedas. Hal itu bisa terjadi karena mungkin tubuh mengalami kekurangan nutrisi yang ada pada makanan tersebut dan kemudian mengirim sinyalnya sebagai tanda ngidam. Hal ini tidak hanya terjadi pada ibu hamil, orang biasa juga terkadang merasa ingin makan sesuatu, itu juga adalah sinyal bahwa tubuh kita kekurangan nutrisi yang ada pada makanan tersebut.
Apakah harus dituruti??? Berikan saja saja kalau memang yang diinginkan tersebut baik dan bisa kita berikan. Kenapa?? Si ibu hamil sedang mengalami masa-masa yang membuat tubuhnya tidak nyaman. Hal itu merupakan bagian dari pengorbanan ibu yang harus dilalui untuk calon buah hatinya, untuk suaminya. Jadi apa salahnya jika pada masa ini suami memanjakan istri, memberi perhatian lebih untuk istrinya. Si ibu hamil sudah bersusah payah menjalani hari-harinya, sudah selayaknya juga suami memanjakan ibu hamil agar hatinya menjadi senang sehingga bisa melalui masa-masa sulit dengan lebih nyaman. Tindakan suami dalam memberikan apa yang ibu hamil inginkan merupakan bentuk dukungan yang sangat berharga untuk ibu hamil.
Selama makanan itu baik dalam arti dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil, tidak ada salahnya diberikan. Hanya saja ibu hamil juga harus sadar untuk tidak berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang diinginkannnya tersebut, karena pada dasarnya semua yang berlebihan itu tidak baik. Bisa jadi makanan yang berlebihan justru bisa menjadi racun untuk si jabang bayi.
Ada seorang teman suami yang istrinya ngidam minuman bersoda, dibelikan sampai satu krat. Akhirnya si bayi lahir mengalami masalah kesehatan karena terlalu banyak soda yang dikonsumsi ibunya.
Kalau tidak dituruti nanti bayinya ngeces...!!! Bayi ngeces bukan karena keinginan ibunya tidak dituruti waktu hamil dulu. Bayi ngeces karena syaraf bayi yang belum bekerja dengan sempurna. Ada bayi yang ngeces, beleken (mengeluarkan kotoran di mata dengan berlebih), pergerakan bola mata yang tidak sinkron dan yang lainnya. Itu masalah syaraf. Seiring dengan berjalannya waktu, sistem syaraf pada bayi akan berjalan normal seperti biasa. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Pada intinya, bukan masalah ngidam harus dituruti agar bayi tidak ngeces, tapi perhatian dan dukungan suami agar si ibu hamil bisa menjalani masa-masa sulit selama kehamilan dengan lebih nyaman.
Memperhatikan kebutuhan gizi ibu hamil, memberikan waktu istirahat yang cukup dan dukungan dari suami dan keluarga akan sangat membantu untuk kesejahteraan jasmani dan rohani ibu hamil.
No comments:
Post a Comment