Total Pageviews

Tuesday, January 21, 2025

Adab dan Totokromo Anak, Tanggung Jawab Siapa?

 Adab dan Totokromo Anak,Tanggung Jawab Siapa?, parenting, woman talk, adab, sopan santun, woman power, budaya, pendidikan anak usia dini,

 

Suatu sore, saat mengantarkan anakku TPA, seorang anak datang membawa tumpukan buku, menghampiri ibu ustazah (yang sedang dalam posisi duduk lesehan dengan meja pendek), dia berdiri sambil menyodorkan tumpukan buku itu, kemudian berkata, "Buk, iki bukune wis tak urutke, rasah diwalik." 

Artinya dia bilang, "Bu, ini bukunya sudah aku urutkan, nggak usah dibalik. (mengacu untuk urutan antrian baca buku Iqro'/Ummi).

Aku yang melihat dan mendengar, reflek menutup mulutku yang ternganga...hah... 

Bukan hanya karena bahasa dia yang kasar, tapi juga karena posisi dia yang sambil berdiri, dengan satu tangan dan posisinya yang seolah "menantang" bu ustazahnya... Arogan...

Aku heran... ni anak nggak diajari sopan-santun orang tuanya kah?

Mungkin bagi sebagian orang yang ada di tempat itu (ada beberapa orangtua yang sedang mengantar juga), hal itu dianggap biasa. Tapi bagiku, itu sangat menganggu otakku.

Anakku sendiri, Yui, 6th, setiap TPA selalu aku ingatkan, "ngasih bukunya sambil duduk ya, pake tangan kanan. Kalau sudah selesai baca, salim sama semua Bu ustazah." Duduk anteng waktu nunggu giliran (anak-anak lain, main, lari-larian).

Ada temannya Yua, anak SMP, bilang ke ibuknya..."Kowe ki lho Bu...bla..bla..bla... 

Dalam bahasa Jawa, kata Kowe, kamu, itu kasar jika digunakan untuk orang yang lebih tua. Nggak ada sopannya, nggak hormatnya.

Ada anak yang ditegur orang lain, eh malah dia mukulin ibunya...Aku sama suami sudah saling pandang-pandangan.... Kata ibunya... biarin saja... dia memang biasa gitu... Haduh... tepok jidat saja

****

Menurut aku, orang tua adalah pihak pertama yang harus bertanggung jawab atas pendidikan adab dan sopan-santun anak. Jika sejak kecil, dari rumah anak sudah terbiasa berlaku sopan ke orang tua dan saudaranya, dia juga akan lebih mudah berlaku sopan di luar rumah.

Untuk belajar membaca, kita mungkin masih bisa mengandalkan guru di sekolah, atau guru les. Belajar mengaji, walaupun sebenarnya orang tua juga bisa, kita mungkin lebih memilih mengantar anak untuk belajar mengaji kepada ustad/ustazahnya. Tapi untuk belajar budi pekerti, itu tanggung jawab orang tua yang utama.

Kan di sekolah diajarkan juga. Kalau jaman dulu sih, pendidikan moral. Iya... memang di sekolah juga diajarkan budi pekerti, tapi tetap saja peran orang tua di rumah yang harus diutamakan.

Sering bersliweran di sosmed, video tentang seorang ibu yang meminta kursi seorang laki-laki di pesawat karena anaknya minta duduk di dekat jendela milik laki-laki tersebut. tetapi si laki-laki menolak dan dia berkata bahwa anak ibu itu seharusnya belajar bahwa tidak semua keinginannya bisa didapatkan. "Really...???!!!" kata ibunya.

Banyak orang yang menghujat laki-laki itu karena dianggap tidak berempati, karena tidak mau mengalah kepada anak kecil. Kalau aku justru mendukung laki-laki itu. Pertama memang karena kursi di pesawat memang sudah sesuai dengan manifest penumpang, sudah tercatat pemiliknya, dan kalau si ibu menginginkan anaknya duduk di sebelah cendela, dia harusnya pesan tempat itu jauh-jauh hari. Dan yang kedua memang benar katanya bahwa si anak harus belajar bahwa tidak semua keinginannya akan dia dapatkan. Dia harus belajar bahwa semua di dunia ini ada aturan-aturannya.

Sama ketika ada cerita di sosmed juga, tentang seorang anak yang tiba-tiba menghampiri tas seorang wanita dan menginginkan gantungan kunci yang ada di tas tersebut. Dia merengek-rengek dan ibunya juga ikut tantrum karena si embak nggak mau ngasih gantungan kunci itu. Si ibu menyalahkan si embak karena anaknya jadi tantrum gara-gara menginginkan barang miliknya. Sementara si embak kekeuh nggak mau ngasih karena itu barang kesayangan dia dan dia bilang bahwa kebahagiaan anak ibu bukan tanggung jawab saya.

Buat aku benar sekali si embak itu. Bahwa kita harus mempertahankan barang milik kita, kebahagiaan orang lain bukan tanggung jawab kita. Dan si ibu harusnya juga bisa mendidik anaknya (dan juga dirinya sendiri) bahwa setiap orang harus menghormati hak milik orang lain.

Baca juga : Doa-mendapatkan-jodoh-yang-terbaik

Di atas adalah beberapa contoh, bahwa penting bagi orang tua menjadi sumber ilmu yang pertama dan utama untuk anak-anaknya, terutama untuk adab dan sopan santun. 

Apalagi aku sebagai orang Jawa, walaupun tidak selalu menggunakan bahasa Jawa di rumah untuk anak-anakku, tetapi aku tetap berusaha mengajarkan adab dan sopan santun budaya Jawa untuk anak-anakku.


***

Wednesday, January 8, 2025

Doa Mendapatkan Jodoh yang Terbaik

Doa Mendapatkan Jodoh yang Terbaik, parenting, woaln talk, woman power, empowering,woman empowering,woman support, home sweet home

Dua pacarku yang terdahulu (dengan segala kelebihan dan kekurangannya), maaf yaaa... pelit... ada yang apa-apa dihitung, nota pembelian hadiah dikasihin, satunya jajan bareng, dia cuek saja makan sendiri, sementara aku cuman minum, karena kami bayar sendiri2 dan uangku juga sudah mepet untuk minggu ini... dan perhitungan2 lain yang bikin aku illfeel, geregetan.... Maaf ya mantannnn.... kalian tetap punya kelebihan yang aku kagumi kok.... he..he...

Dari situ aku berfikir... aduh... kalau dia jadi suamiku kelak, aku pasti merana... ha..ha..ha... Masak apa-apa aku harus cari sendiri, padahal sebagai suami seharusnya dia kan jadi provider... ha..ha..ha... Walaupun aku bisa cari uang sendiri, kan tanggung jawab dia menafkahi anak istri kelak... Kalau dia perhitungan, jangan-jangan mau jajan saja aku nggak bisa... 

Serius nih.... Kita, perempuan, kalau mencari suami, jangan yang punya sifat pelit. Kalau suami kita pelit, untuk istrinya saja dia perhitungan, mungkin untuk anak-anaknya dia akan sedikit longgar, tapi bagaimana dengan untuk orang lain. bagaimana kita bisa bersedekah untuk orang lain, atau jika kita ingin membantu orang tua atau keluarga. Kita tahu suami kita bisa membantu, tapi karena dia punya sifat yang pelit, jadi kita kesulitan kalau mau membantu orang lain. Percayalah.... sifat pelit akan membuat kita makan hati....

Terus gimana dong...

Aku berdoa kepada Tuhan... Ya Allah, kalau kelak aku menikah, berikanlah aku suami yang murah hati....

Taa...Daaaaaaa....

Allah mengabulkan permintaanku.... dengan segala kelebihannya....

Suami.... suamiku tercinta ini.... dia benar murah hati... seperti yang kupinta dari Tuhan...

Plus... saking murah hatinya dia... dia bisa memberikan apaaaa sajaaa yang diminta temannya.... 

Awal-awal menikah aku sering terkaget-kaget ... (aku kenal 5 bulan langsung nikah). Aku tanya... barang ini mana...? Sudah aku kasih si A. Barang itu mana...? Tak kasih si B... barang ini kok lama nggak kelihatan... Diminta si C... bla..bla..bla... Hah...hah...hah..?!!!

Bapak mertua sampai beberapa kali bilang ke aku... tolong dijaga suamimu... saking apikannya dia (baik hati) sampai-sampai apa-apa pasti akan dikasih ke orang lain. Mulailah bapak menceritakan deretan barang-barang bagus yang sudah melayang.... he..he...

Tapi aku juga bersyukur kepada Allah... karena aku telah diberikan suami yang sesuai keinginanku dengan segala kelebihannya...dan bonus-bonus dari Allah.

Mungkin karena dia "apikan" sama orang, insyaallah rejeki kami juga adaaaa saja...

Alhamdulillah suami bisa membuatkan aku rumah mewah... (mepet sawah.. he..he..). Rumah yang bahan-bahan bagunannya sebagian besar gratis... ada yang dari bahan-bahan sisa proyek, pemberian dari rekanan-rekanannya dll. Baju-baju yang masih ada labelnya, bahkan ada yang tulisan di labelnya setengan juta lebih dan banyak lagi dikasih temannya yang juragan2 baju. Tas-tas gratis dari teman2nya pemilik pabrik tas. Barang-barang pernak-pernik isi rumah, bahkan handphone, camera dan motor juga tiba-tiba ada di rumah. Gratis... Karena tinggal dikampung di pinggir sawah, telo, beras, sayuran dan buah-buahan juga sering sampai di rumah .... gratis. Tiket ke hotel gratis...jalan-jalan gratis...makan-makan gratis.... Alhamdulillah...

Orang pikir kami "sugih" apa-apa punya... Alhamdulillah.... banyak barang yang ada di rumah ini kami nggak perlu beli... gratis... dikasih orang-orang...

 

Baca juga : adab-dan-totokromo-anak-tanggung-jawab siapa?

 

Kesimpulannya apa...?

Berdoalah kepada Tuhan dengan detail...  Minta suami yang good looking, setia, baik, penyabar, penyayang, murah rejekinya, manjain kamu, apa-apa ngasih...provider yang mumpuni... bla...bla..bla... 

Seandainya kamu lupa berdoa dengan detail... maka percayalah bahwa Allah akan memberikan yang lebih-lebih dari bayanganmu...

(ini diluar tema suami yang sholeh ya... kalau itu sudah pasti... berdoa punya suami yang bisa jadi imam yang terbaik di rumah).


Doa Mendapatkan Jodoh yang Terbaik, parenting, woaln talk, woman power, empowering,woman empowering,woman support, home sweet home


Baca juga : umpulan-kata-kata-mutiara-untuk-hari guru

 

Berikut beberapa doa yang bisa dibaca untuk mendapatkan jodoh yang baik:
  • Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban
    Artinya, "Ya Robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat".
  • Allahumma fa'tah li hikmataka wa anshur 'alayya min khuzaini rahmatika ya arhamar rahimin
    Artinya, "Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Pengasih dan Penyayang".
     
  • Rabbana hab lana min azwajina wa zurriyatina qurrota a'yun
    Artinya, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati maupun penyejuk hati". 
     
  • Surat Al-Qasas ayat 24
    Artinya, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan (makanan) yang Engkau turunkan kepadaku".

 


Wednesday, December 4, 2024

Ucapan Hari Ibu, Kumpulan Kata-kata Mutiara untuk Hari Ibu

 

Ucapan hari ibu, hari ibu, selamat hari ibu

Ucapan untuk hari Ibu ini hasil rangkaianku sendiri yaaaa... Based from my mom.... Semoga menjadi inspirasi untuk teman-teman semua. Semoga juga bisa membuat kita semakin mencintai ibu kita, melihat kembali perjuangan ibu kita untuk kita, anak-anaknya....

Selamat Hari Ibu....


1. Menatap tubuhmu yang semakin renta, mengingatkanku akan kerasnya perjuanganmu membesarkan dan mendidik kami, anak-anakmu. Melihat tubuh rentamu, membuatku semakin menyadari bahwa betapa diriku tidak sekuat dirimu, tidak sehebat dirimu, Kaulah yang terhebat...  Selamat Hari Ibu.

2. Aku tahu, di setiap doamu kau selalu menyematkan namaku, memohonkan kepada Tuhan untuk semua kebaikanku, untuk keberkahanku. Terimaksih atas semua cintamu. Selamat Hari Ibu

3. Dulu saat kau bilang padaku, ibu sudah makan,ibu sudah kenyang, ibu tidak capek, iya, besok ibu belikan, aku akan mendengarnya dengan senang hati. Saat ini aku tahu kau bohong padaku, aku tahu kau belum makan,aku juga tahu bahwa kau sedang berfikir dari mana uangnya. Itulah Ibuku. Aku mencintaimu.... Selamat Hari Ibu.

4. Aku bersyukur telah ditakdirkan menjadi anakmu. Aku menjadi aku saat ini adalah karena kehebatanmu. Terimakasih Ibu, untuk semua cinta dan kekuatan yang kau turunkan kepadaku. 

 

 Ucapan hari ibu, hari ibu, selamat hari ibu 

 

5. Seberapa pun jauhnya kaki ini melangkah, aku akan selalu kembali kepadamu Ibu. Terimakasih atas semua cinta dan perjuanganmu untukku. Selamat Hari Ibu.

6. Aku tahu bahwa keistimewaanmu bukan hanya hari ini. Tapi ijinkan aku untuk mengingatkanmu betapa istimewanya dirimu dalam hidupku, kemarin,hari ini dan juga esok hari. Selamat Hari Ibu.

7. Kau bekerja di saat kami masih tidur, kau beristirahat saat kami semua sudah tidur. Istirahatlah Ibu. Kau pantas mendapatkan kebahagiaanmu. Selamat Hari Ibu.

 

baca juga : kumpulan-kata-kata-mutiara-untuk-hari guru

 

.8. Aku tahu bahwa ini tidak seberapa untukmu. Tapi ijinkan aku membuat hari ini istimewa. Selamat Hari Ibu. Terimakasih atas cinta kasihmu yang tak pernah ada habisnya.

9. Aku ingin melihatmu tersenyum hari ini. Aku ingin kau tahu,betapa istimewanya dirimu untukku. Selamat Hari Ibu. Senyummu adalah semangat untukku.

10. Aku ingin merayakan hari ini. Merayakan tentang kegembiraan dan cinta kasih yang selalu kau berikan untukmu. Selamat Hari Ibu. Cintamu adalah separuh nafas hidupku.


Demikian untaian kata indah untuk ibu. Semoga bisa selalu mengingatkan kita besarnya cinta ibu untuk kita.

Selamat Hari Ibu

Ucapan hari ibu, hari ibu, selamat hari ibu

Baca juga : doa-mendapatkan-jodoh-yang-terbaik.




Sunday, November 24, 2024

Kumpulan Kata-kata Mutiara untuk Hari Guru

 Kumpulan Kata-kata Mutiara untuk Hari Guru, hari guru, kartu ucapan, kartu ucapan hari guru, kata-kata mutiara

 

Saat ini Hari Guru sudah menjadi bagian dari hari yang perlu dirayakan. Bukan dirayakan seperti ulang tahun yaa... tapi lebih tepatnya untuk mengapresiasi jasa guru kepada muridnya.

Berikut beberapa contoh kata-kata indah yang aku susun untuk hari menyambut Hari Guru.

 

 ****

1. Ada kalanya kami adalah murid yang menyebalkan, yang nakal dan bahkan mungkin membuatmu menangis. Tapi kesabaranmu dalam mendengarkan kami, membimbing kami adalah sesuatu yang sangat berharga. 

Terimakasih atas kesabaran dan kebijaksanaan yang selalu engkau berikan kepada kami.

Selamat Hari Guru

 

2. Saat kau pertama kali melihat kami, kami adalah seorang anak kecil yang masih ragu-ragu, masih malu-malu, masih suka bersembunyi di barisan belakang. Engkau membimbing kami hingga kami bisa menjadi seperti sekarang ini, menjadi anak yang berani, beradab dan berilmu. 

Terimakasih atas semua cinta kasih dan bimbingan yang sangat indah yang telah engkau curahkan untuk kami. 

Selamat Hari Guru.

 

3. Engkau tidak hanya mengajariku matematika atau fisika, tapi kau juga mengajariku tentang semangat, kerja keras dan etika yang kelak akan sangat berguna untukku. 

Terimakasih guruku.... Jasamu sungguh tiada bandingnya... 

Selamat Hari Guru.

 

Baca juga : Brokohan https://iwitwijirahayu.blogspot.com/2024/10/brokohan.html

 

4. Jika orangtua kami adalah rumah bagi kami, maka engkau adalah kendaraan yang akan membawa kami jauh melaju melampaui awan. 

Terimakasih atas semua ilmu yang telah engkau curahkan kepada kami. 

Selamat Hari guru.

 

5.  Bimbingan, dukungan dan persahabatan yang telah engkau berikan kepada kami merupakan sumber energi yang membuat kami selalu bersemangat menyambut masa depan kami dengan penuh harapan. 

Terimakasih telah mendukung kami untuk bersiap menyambut masa depan cerah kami.

Selamat Hari Guru.

 

6. Kami berharap kau akan melalui hari-hari yang bahagia, setelah kau lalui hari-hari yang melelahkan untuk membimbing kami.  Semua doa dan harapan terbaik kami adalah sebagai penganti lelahmu yang tentu saja tidak akan pernah cukup.

Terimakasih guruku, semoga lelahmu akan terganti dengan kebahagiaan dan kejayaan.

Selamat Hari Guru

Baca juga : doa-mendapatkan-jodoh-yang-terbaik

 

7. Aku suka Hari Guru, hari di mana aku teringatkan, betapa berartinya kehadiranmu. Engkau bukan hanya mengajari kami tentang matematika dan fisika, tetapi juga membimbing kami, bagaimana caranya untuk menjadi berarti, menjadi mengerti.

Terimakasih guruku, engkau adalah salah satu hal yang berharga dalam perjalanan hidupku.

Selamat Hari Guru


8. Aku selalu terpesona melihatmu, menatapmu dengan binar mataku saat kau berdiri di hadapan kami. Aku melihat dunia dengan lebih luas melalui dirimu.

Terimakasih guruku, kau adalah teropong yang membantuku melihat dunia yang sangat luas ini.

Selamat Hari Guru

 

9. Apakah engkau tidak menyadari, betapa kayanya dirimu. Engkau telah menginvestasikan ilmu dan pengetahuanmu untuk kami, ribuan muridmu.

Terimakasih guruku, engkau telah menjadikan kami pundi-pundi berlian yang akan selalu memantulkan sinar terang kami di sekelilingmu.

Selamat Hari Guru

 

Baca juga :  ucapan-hari-ibu
 

10. Jika ilmu adalah cahaya, maka engkau adalah obor yang membawa cahaya itu, cahaya yang akan selalu menerangiku, menuntun jalan hidupku.

Terimakasih untuk selalu memastikan jalan terangku, menjadi penuntunku.

Selamat Hari Guru


Demikian kata-kata indah yang aku susun untuk hari Guru. Entah kenapa aku menulis sambil menangis yaaa...

Aku berharap semua guru akan mendapat kata-kata indah ini yang akan menjadi penyejuk di hatinya, menjadi penyemangatnya...

Anyway... Selamat Hari Guru...

Semoga bermanfaat.


Baca juga : Cara Mengatasi Stress Paska Orangtua Bercerai

https://iwitwijirahayu.blogspot.com/2022/11/cara-mengatasi-stress-paska-orangtua.html




Friday, November 15, 2024

Memaknai kata "Jangan katakan "JANGAN" ke anak-anak."

 

Memaknai kata "Jangan katakan "JANGAN" ke anak-anak.", parenting, woman,womantalk, pendidikananak

 

Sejak 20 tahun yang lalu, sejak saya belum menikah, selain membaca tulisan masalah parenting, saya juga sering mengikuti seminar-seminar parenting di kota saya (Yogyakarta). Salah satu materi seminar yang ada pada saat itu adalah "Jangan katakan "JANGAN" ke anak-anak."

Beberapa tahun kemudian, setelah punya anak, tema itu muncul lagi, walaupun waktu itu hanya sebatas obrolan ibu-ibu komplek. 

Kemudian belakangan muncul bersliweran video-video baik dari ahli parenting maupun pelaku langsung, yaitu para emaknya anak-anak, yang intinya mengklaim bahwa, Jangan katakan "JANGAN" pada anak-anak itu adalah nonsense. 

Beberapa hari yang lalu, ketika saya menghadiri parenting yang diadakan di kelas anak TK saya, salah satu materinya juga tentang kata "Jangan" itu. Yah...walaupun lebih tepatnya penyampaiannya hanya sebatas "membaca" dan dengan isinya yang juga menggantung. 

Akhirnya ibu-ibu banyak juga yang nyelentuk, "Itu tidak berlaku pada anak saya Bu" katanya. Kalau nggak dibentak,kalau nggak dilarang yo piye..." 

Akhirnya mereka lebih suka ke setelan awal, yaitu ....

Jangan ini! Jangan itu! satu kali, dua kali, tiga kali anaknya masih tidak mendengarkan, maka akan yang ke empat adalah teriakan sambil membawa sapu 😁😂 Baru anaknya mau mendengarkan... 

 

 Baca juga : kumpulan-kata-kata-mutiara-untuk-hari guru

 

Saya sendiri berpendapat, bahwa kata "JANGAN" itu tidak perlu dilarang. Toh kata itu memang salah satu kata baku yang ada di Bahasa Indonesia. Sekarang atau nanti anak-anak juga pasti akan menggunakannya. Justru kata "Jangan" itu penting karena biar anak tahu ada batasan-batasan tertentu antara boleh dan tidak, baik dan tidak.

Saya lebih suka memakai kata pengganti atau tetap menggunakan kata jangan, tapi harus disertai dengan alasan.

Misalnya, "Jangan main di jalan, nanti kalau ada kendaraan lewat Yui bisa kaget." atau Maennya di halaman saja, kalau di jalan nanti kalau ada kendaraan lewat Yui bisa kaget."  

Satu pakai kata jangan, satunya tidak, tapi tetap mempunyai pengertian yang sama.

Memakai kata "JANGAN" bukan untuk larangan, tapi pakailah untuk peringatan, kemudian beri alasannya.

Jangan juga memakai kata "JANGAN" disertai ancaman.

Jangan coret-coret baju, nanti dimarahin Bu Guru.

>> Jangan coret-coret baju, nanti bajumu jadi kotor, susah dibersihin.

>> Coret-coretnya di buku ya Dik, di bukunya Yui itu lho yang warnanya biru."

 

 Baca juga : ucapan-hari-ibu

 

Lha, njenengan enak mbak, anaknya manut-manut....

Yaa nggak tahu juga, cuman memang biasanya aku ngasih tahunya dengan baik-baik, tidak membentak. tapi kalau dia tidak mendengar, aku pake nada yang tegas, bukan bentak yaaa... Bedakan antara membentak dan tegas.

Aku juga biasanya berbicara dengan mendekati anak dulu, baru bicara dihadapannya, bukan teriak-teriak dari jauh.

Setiap anak memang berbeda. Itu pasti. Tetapi sebagai orangtua, menjadi orang tua adalah belajar sepanjang waktu. Bukannya menyalahkan anak yang susah dikasih tahu, tapi mungkin kitanyalah yang harus belajar lebih dulu. Kita dulu yang harus belajar membiasakan anak sedari kecil untuk tahu aturan-aturan tertentu. Mana yang boleh, mana yang tidak, mana yang bisa jadi alternatifnya kalau yang ini tidak bisa.

Kerjasama dengan pasangan juga sangat penting. Jangan sampai kalau orang tua berbeda pendapat, anak akan lari ke salah satu orangtua yang akan mendukungnya. Itu bisa menjadi senjata anak.

Tuesday, October 29, 2024

Broken Home ... So What Gitu Lho...? Part 2

pernikahan, broken home, parenting, kisah, rumah tangga, keluarga, woman talk,woman empowering,woman power,woman support,

 

Pada suatu masa....datanglah kepadaku seseorang....dia berkata... Mbak, aku seperti ini apakah karena hasil didikan orangtuaku dulu opo yo...? btw usianya sudah hampir 30th.

Dia beberapa kali datang ke rumah, berkeluh kesah tentang drama pecintaannya, yang sebenarnya aku dan suamiku sudah sering memberikan saran yang sama, tetapi dia tetap saja kembali ke jalan itu. 

Ada lagi orang lain, dia berkeluh kesah dia menjadi seperti ini karena dulu ibunya bla..bla..bla... Saat ini dia menjadi single parent dengan satu orang anak. 

***

Saat kamu masih anak-anak, masih remaja, mungkin orang lain bisa menyalahkan orang tuamu karena bagaimana cara dia mendidikmu.

Tapi pada saat orang sudah dewasa, maka kita sudah mempunyai bekal pemikiran dan pengalaman yang cukup untuk membuat kita bisa mengambil keputusan yang lebih bijaksana yang bisa kita pertanggungjawabkan sendiri.

Ketika kamu bilang, "aku seperti ini kan karena didikan orang tuaku dulu..."

Oh tidak sayang.... kamu sudah dewasa, kamu sudah bisa berfikir, kamu sudah bisa membedakan baik buruk, benar salah, kamu sudah harus bertanggung jawab atas semua keputusanmu. Semua keputusanmu adalah tanggung jawabmu sendiri.

Kalau kamu masih menyalahkan orangtuamu atas didikannya kepadamu dahulu, itu sebenarnya adalah egomu yang ingin menang sendiri, ingin melimpahkan kesalahanmu ke orang lain, cuci tangan... 

Terus... aku harus bagaimana....

Saat kamu berasal dari keluarga broken home, perasaan marah dan kecewa dan juga sakit hati kepada orang tua, itu pasti ada. Tapi seiring bertambahnya usiamu, kamu seharusnya juga bisa mawas diri. 

Saat dirimu gagal berumah tangga, bukan berarti kamu juga harus gagal menjadi orang tua.

Saat ini posisimu bukanlah tentang bagaimana aku, tapi bagaimana anak-anakku.

Untuk bisa memikirkan bagaimana anakku, selesaikan dulu "dirimu."

Orang yang telah "selesai" dengan diri sendiri, akan bisa lebih "menyelesaikan" masalahnya dengan anaknya.

Dulu sewaktu aku tahu bapakku menikah lagi, tentu saja hancur hatiku, kecewa. Tapi aku melihat ibuku orang yang kuat, tidak pernah meninggalkan anak-anaknya, selalu berusaha sekuat tenaga untuk bisa memenuhi kebutuhan dasar anak-anaknya, membuat aku juga bisa melalui masa itu.

Seiring bertambahnya usia, aku semakin bisa menerima bahwa, oh iya... setiap keluarga pasti punya permasalahannya sendiri-sendiri. Setiap pasangan pasti punya alasannya sendiri-sendiri kenapa dia begini, kenapa dia begitu. Aku hanya perlu memposisikan diriku di luar mereka, membiarkan mereka mencari jalan keluar mereka sendiri, sedangkan aku bisa mencari jalanku sendiri tanpa merugikan mereka.

Ketika aku sadar berasal dari keluarga broken home, maka yang menjadi tujuanku adalah bagaimana aku bisa berdamai dengan diri sendiri, urusan orang tua biarlah menjadi urusan mereka, aku harus bisa berjuang untuk hidupku sendiri, menjadi pribadi yang positif.

Setelah menjadi orang tua, aku harus bisa menciptakan bagaimana membuat lingkungan yang baik untuk anak-anakku. Menjadikan diriku sebagai sumber ilmu, sumber informasi dan juga guru bagi anak-anakku. 

Kamu sih enak, ada suami yang menanggung kamu, aku kan single parent...

Ok. Maka aku akan melihat bagaimana aku dibesarkan oleh seorang single parent yang pendidikannya hanya sampai kelas 5 SD, yang bisa mendidik anak-anaknya menjadi orang-orang yang "lurus-lurus saja." tidak seperti anak-anak yang ditempeli label produk broken home yang lainnya.

Jika menjadi single parent, bukankah seharusnya kamu justru fokus bagaimana kamu mendidik anakmu. Jika kau memikirkan dirimu sendiri, aku kan butuh hiburan...!

Sesungguhnya anak yang ada di depanmu itulah sebaik-baiknya hiburanmu. Jika kau menjaganya dengan benar, jika kau mendidiknya dengan benar, maka dia akan menjadi pengobat lukamu, dialah yang akan menjadi kekuatanmu. 

Jika kau menjadi single parent, bukankah seharusnya itu menjadi acuanmu untuk bisa membawa energi positif untuknya. Jangan sampai dia menjadi korban keegoisanmu, kemarahanmu. 

Jika kamu beralasan, aku seperti ini karena didikan orang tuaku dulu, maka jangan sampai anakmu mempunyai alasan yang sama terhadapmu.

Broken home boleh saja terjadi, karena itu mungkin jalan terbaik untuk kalian berdua (menurut kalian), tapi jangan sampai kalian menciptakan "broken Kid" karena keegoisan kalian.

Menurutku, selama mantan pasangan kita itu bukan seorang yang ringan tangan, pelaku KDRT, atau bukan seorang pedofil, maka dia tetap berhak terhadap anaknya, berhak bertemu anaknya dan tetap berkewajiban ikut serta mendidik anaknya, jika dia ayahnya, maka dia tetap wajib memberikan nafkahnya. 

Bagiku, jika seorang ibu atau ayah tidak diperbolehkan menemui anaknya, maka sebenarnya itulah adalah keegoisan orang tua. Biarkan anak tetap mengenal masing-masing orangtuanya dengan cara dia sendiri. Toh saat dia besar nanti, dia akan bisa menilai sendiri bagaimana orang tuanya. 

Jika kita berasal dari keluarga broken home atau kita sendiri pelaku broken home, maka jangan sampai kita mewariskan semua kemarahan dan kekecewaan itu ke anak kita.


Bagi aku, istilah broken home itu tidak ada, yang ada adalah "perjalanan"


Part 1 ada di Link berikut yaa...  

https://iwitwijirahayu.blogspot.com/2011/04/broken-home-so-what-gitu-lho.html


Saturday, October 26, 2024

Brokohan

 

brokohan, tradisi, adat, tradisi jawa, adat jawa, kelahiran, bayi, bayi baru lahir, selamatan,selamatan bayi, selamatan jawa, upacara,

 

Brokohan adalah salah satu upacara tradisi masyarakat Jawa, yaitu upacara atau selamatan untuk menyambut kelahiran bayi, pada umumnya bayi ini adalah bayi pertama/anak pertama dari pasangan tersebut, jadi untuk anak ke dua dan seterusnya tidak diperlukan lagi upacara ini.

Brokohan berasal dari bahasa Arab yaitu barokah, kemudian menjadi kata brokoh yang berarti berkah, dimaksudkan untuk mengharapkan berkah dan keselamatan untuk bayi yang baru lahir tersebut, juga menjadi ungkapan rasa syukur atas berkah dan karunia berupa bayi dan atas kelancaran lahirnya bayi tersebut. Brokoh sendiri dalam bahasa Jawa merujuk kepada nampan atau wadah dari bambu yang biasa dipakai untuk wadah sesaji selamatan.

Brokohan dilaksanakan pada hari setelah anak tersebut lahir,yaitu di hari yang sama. Sajian brokohan berupa bubur merah putih, ayam ingkung, nasi tumpeng beserta urap dan telur serta jajan pasar sebagai pelengkapnya. Ayam yang digunakan untuk bayi laki-laki adalah ayam betina yang belum kawin, sedangkan untuk bayi perempuan adalah ayam jantan yang belum kawin. 

Bubur merah merupakan perlambang bibit ibu, bubur putih adalah bibit ayah. Ayam sebagai perlambang bahwa ayam hanya akan memilih makanan yang baik-baik saja. Urap dari kata urip yaitu hidup. Telur rebus sebagai simbol kehidupan baru,putihnya lambang kesucian,kuningnya sebagai lambang kebijaksanaan.

Setelah didoakan, brokohan akan dibagikan ke tetangga-tetangga sekitarnya.

Di beberapa daerah, brokohan tidak hanya berlaku pada kelahiran bayi saja. Kadang-kadang masih ada masyarakat Jawa yang masih membuat brokohan untuk ternak mereka, misalnya untuk kelahiran anak sapi atau kambing.

Pada masa saat ini biasanya masyakakat ingin sesuatu yang lebih praktis. Biasanya mereka akan membagikan nasi bancaan ke tetangga-tetangga sekitar.